The best Side of sirah nabi muhammad saw
The best Side of sirah nabi muhammad saw
Blog Article
carries on Along with the activities of nine AH and 10AH and presents the different accounts of the hajjat al –wada ( the farewell pilgrimage) along with the activities surrounding the death with the Prophet Muhamad.(noticed)
Bermula dari sejak usianya menghampiri forty tahun, di mana beliau dipersiapkan secara psikologis untuk mengemban tugas kenabian yang oleh Ibnu Katsier dikatakan bahwa “perkara kenabian itu berlanjut melewati masa fatrah yakni masa-masa terputusnya wahyu, sampai turunnya surah al-Muddatstsir, yang berisi perintah untuk bangkit memberi peringatan, mengagungkan Tuhan, membersihkan pakaian, menghindari kejahatan dan berbuat tanpa pamrih. Demikian itu makna ayat-ayat pertama surah al-Muddatstsir. Di kala itu hati dan jiwa Muhammad mulai stabil dan tenang. Beliau telah yakin dengan apa sebenarnya yang dialaminya; dengan penuh percaya diri bahwa Allah telah memilihnya untuk suatu tugas dan misi yang maha agung, maka beliau bangkit merealisasikan perintah Allah melewati episode-episode Sirah selanjutnya. Adanya proses peralihan Muhammad dari manusia biasa menjadi Nabi dan Rasul sebagai satu kesatuan dalam suatu proses panjang seperti telah disinggung di muka, mengundang kajian lebih lanjut. Mengapa demikian, karena riwayat-riwayat yang menguraikan peristiwa peralihan tersebut amat bervariasi dan berbeda-beda. Ironisnya, riwayat tersebut berasal dari sumber-sumber yang handal dan diterima oleh mayoritas ahli Hadis seperti at-Thabary, al-Baladzary, al-Ya'qubi dan yang sederajat. Namun setelah melakukan pengecekan seksama ternyata mereka hanyalah kolektorkolektor riwayat yang menulis apa saja yang mereka terima tanpa reserve. Justru kita menemukan sorang ahli Hadis dan sejarawan yang lahir kemudian bernama Abu 'Amr Yusuf ibn Abdul Bar al-Numeiry, jauh lebih mendalam pemahamannya dibandingkan dengan mereka.
Every other Friday, we try and characteristic a whole new theme which will uplift our spirituality. Our themes generally target the universal values for instance compassion, patience, enjoy and so on.
karya Yoli Hemdi, Aisyah RA menceritakan pada saat menjelang turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad observed, beliau sering melihat tanda-tanda kenabian melalui mimpi-mimpi yang benar yang disebut ru'yah shadiqah.
Menceritakan tentang ciri-ciri Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam, kemuliaan akhlaq beliau dan mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah kepada beliau sebagai bukti kebenaran risahnya.
Umat Muslim meyakini bahwa mukjizat terbesar Muhammad adalah kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an. Hal ini disebabkan karena masa itu kebudayaan bangsa Arab yang sedang maju adalah dalam bidang ilmu sastra, khususnya bahasa dan syair. Dikatakan sebagai mukjizat karena Al-Quran dianggap memiliki tatanan sastra Arab tingkat tertinggi yang disampaikan oleh seorang buta huruf, dan setiap mukjizat yang dibawa oleh para rasul selalu menandingi arah gejala (tren) yang sedang ramai.
As a result may be reconstructed an 'improved' "edited" textual content, i.e., by distinguishing or eliminating Ibn Hisham's additions, and by including from al-Tabari passages attributed to Ibn Ishaq. nevertheless the result's degree of approximation to Ibn Ishaq's primary textual content can only be conjectured.
Sejenak kita kembali menemani perjalanan Rasulullah dan balatentaranya di saat melewati IrqizZabiya yang belum begitu jauh meninggalkan Madinah, di mana beliau ditemui oleh seorang badui yang membawa berita mengenai kafilah. Sebuah informasi yang sebenarnya tidak begitu berharga. Kemudian beliau melanjutkan perjalanan hingga tiba di Rouha pada malam Rabu pertengahan Ramadlan. Di sana beliau bermalam; dan pada pagi hari melanjutkan perjalanan melalui telaga Rouha yang banyak belokan. Mereka menamakan telaga tersebut dengan julukan telaga sagasig, mirip dengan kata zigzag dalam bahasa Eropa. Segera setelah melewati telaga dan semakin mendekati Badr, beliau menganjurkan kepada para sahabat untuk membatalkan puasa karena melihat ada kemungkinan perang, namun kaum muslim masih tetap melanjutkan puasa. Ketika tiba di lereng bukit beliau memilih tempat perkemahan pasukan dan mengajak sahabatnya berunding dan musyawarah untuk menentukan keputusan akhir. Di sini kita menyaksikan suatu pemandangan yang kurang menarik perhatian para penulis klasik akan makna dan kandungannya yang amat penting. Sewaktu pasukan berangkat dari Madinah, tujuan yang tertanam dalam benak mereka adalah mencegat dan menyerang kafilah. Ini berarti bahwa kemungkinan akan adanya perang jauh dari perhitungan mereka. Kemungkinan tersebut semakin nampak sehingga Rasulullah merasa perlu merundingkan situasi baru tersebut bersama para sahabat. Sekiranya bukan Muhammad pasti secara apriori sudah beranggapan bahwa para pengikut harus tunduk dan patuh melaksanakan kemauan pemimpinnya untuk bertempur. Tapi Rasulullah adalah demokrat sejati yang menghormati konstitusi. Beliau sangat memperhatikan perlunya memaparkan persoalan di hadapan jamaah untuk mereka diskusikan kemudian menyatakan pendapat masing-masing secara jelas, karena kepemimpinan adalah tanggung jawab besar dan jamaahlah yang selayaknya menentukan keputusan.
(“biography”) literature, consisting of accounts of his lifestyle by many writers dating largely from your 8th and ninth generations. Those reviews aren't constant, nevertheless, and several include things like miraculous elements or stories naturally adapted with the Bible.
The sīrah literature incorporates several different heterogeneous components, containing predominantly narratives of military expeditions undertaken by Muhammad and his companions. These tales are intended as historical accounts and so are used for veneration. The sīrah also consists of a variety of created files, including political treaties (e.
clearly show additional demonstrate considerably less This leaderboard is at this time private. click on Share to really make it general public. This leaderboard continues to be disabled with the source operator. This leaderboard is disabled as your options are diverse on the source operator.
Untuk meluruskan persepsi tentang sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperlukan satu pengertian yang benar terhadap sirah tersebut. Maka yang dimaksud dengan sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini adalah kumpulan berita-berita yang diriwayatkan atau dikisahkan tentang peri kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meliputi nasab, kandungan beliau di perut ibunya, kelahirannya dan keadaan kehidupan yang menyertainya, pemeliharaannya, masa kecilnya, masa remaja dan kedewasaan beliau, pengangkatan beliau sebagai Nabi, turunnya wahyu kepada beliau dan permulaan dakwahnya, masa-masa dakwah di Makkah dan setelah hijrahnya ke Madinah, pembentukan negara di Madinah dan pembelaan beliau terhadap negara tersebut, jihad beliau melawan musuh-musuh agama di dalam soalan sirah nabi muhammad negara dan di luarnya, pengiriman duta, utusan-utusan dan angkatan perang, kepemimpinan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, perang-perang penting, pengembangan dakwah Islam di Jaziroh Arab dan di luarnya, sakit dan kematian beliau dan pengaruhnya terhadap para sahabat Radhiyallahu ‘anhum sampai perawatan jenazah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam[1].
Maka kehidupan Muhammad, di samping indah juga pada waktu yang sama merupakan simbol keagungan dan bahan pelajaran bagi setiap muslim sepanjang masa. Beliau mengajarkan bagaimana memelihara prinsip agar tidak tergoyahkan oleh tantangan apapun, bagaimana menghadapi lawan dengan sikap sabar, tabah dan penuh lapang dada dan bagaimana meyakinkan orang-orang secara persuasif dengan argumentasi yang tepat serta bagaimana menghadapi tantangan dengan semangat iman yang dalam dan hati yang teguh. Di dalam Al-Qur'an Allah menegaskan bahwa Dia menjadikan Rasul-Nya sebagai suri-tauladan dan Rasulullah telah menerapkan semua itu dengan sempurna. Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar bersabda "Sesungguhnya tiadalah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". Sudah menjadi takdir Allah bahwa dalam perjuangannya, umat Islam akan menghadapi tantangan dan kondisi yang sama dengan yang dihadapi Rasulullah; dan untuk itu contoh dari kehidupan Rasulullah akan merupakan modal dasar bagi kesuksesan perjuangan mereka. Jika ingin mencari jalan keluar bagi kondisi umat Islam yang demikian menyedihkan dewasa ini niscaya ada dalam Sirah Rasulullah. Tapi perlu membaca Sirah dari sumber aslinya, yaitu melalui sumber-sumber sejarah yang belum terjamah oleh pena para penulis yang menguraikan Sirah Nabi berdasarkan kecenderungan dan kepentingan masanya, seumpama Abdul Malik ibn Hisyam yang kami nilai memasukkan details-facts sejarah yang tidak otentik kedalam uraian Sirah hanya untuk memuaskan kecenderungan intelektualnya. Sumber-sumber yang asli dapat diperoleh dalam riwayat generasi pertama seperti 'Urwah ibn Zubeir, Abban ibn ‘Usman, Musa ibn ‘Uqba, 'Ubeid ibn Sharia kemudian Ibnu Ishaq, alBaladzary, al-Waqidy, Ibnu Sa'd dan al-Ya'quby.
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُ
Report this page